Aku si Bocah Candu

Gambar dari Google dengan sedikit repro.

 

Akulah sejenis candu.

Aku takkan meminta maaf

dengan ini semua.

Membuangku

adalah kesengsaraan.

Membunuhku

hanyalah ketidakmungkinan.

Menyerupaiku

adalah kepalsuan

yang dipertontonkan

pada keramaian.

Melukaiku adalah

pembunuhan

atas dirimu sendiri.

Dan segala angin

yang menghamburkan benih-benihku

ke segala arah;

merekalah mantra ciptaanku sendiri.

Egoku memang begini.

Sejak dulu

memang begini.

Maka

memaksaku

adalah perpecahan.

Kepingan-kepingan mantraku

kian memusingkanmu;

membawamu

pada kejemuan

yang terus-menerus

berlari.

Jika kamu

tahu jalan

menuju ladangku,

pulanglah.

Ketok pintuku lagi

tak apa.

Sebelum rumah aku pindah:

menemui bunga liar

—yang membangunkanku taman.

Seberang Nusakambangan, November 2018

 

[Taufik Nurhidayat. Kucingserigala yang tak suka pajak tapi suka sajak.]